Sejarah Singkat Piranti Semikonduktor
 Solid-state transistor
 (biasanya hanya disebut transistor) pertama kali ditemukan oleh 
Shockley, Bardeen, dan Brattain, ketiganya ilmuwan Bell Laboratories di 
Amerika Serikat, pada tahun 1948. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan 
bahwa transistor merupakan salah satu penemuan terpenting di abad ke-20 
sejajar dengan penemuan struktur DNA dan teknologi internet. Kemajuan di
 bidang teknologi pengolahan bahan (material processing) selalu 
diiringi oleh makin canggihnya (makin kompak, cepat, rendahnya konsumsi 
daya listrik) mikroprocessor, yang merupakan otak dari komputer. Sebagai
 contoh, dalam chip Pentium tahun 1993 dapat ditemukan 3,1 juta 
transistor sedangkan Pentium M tahun 2003 mempunyai sekitar 77 juta 
transistor.Pada umumnya, solid-state transistor yang digunakan dalam rangkaian elektronika terbuat dari bahan semikonduktor, terutama silikon. Selain dipakai untuk fungsi-fungsi elektronik, bahan semikonduktor, terutama jenis senyawa golongan III dan V (compound semiconductor), juga dapat dipakai untuk membuat piranti solid-state yang mengeluarkan cahaya seperti laser dan LED (Light Emitting Diode). Bersama dengan silikon, semikonduktor yang terbuat dari unsur-unsur golongan III-V juga merupakan salah satu teknologi kunci di bidang teknologi informasi belakangan ini.
Keunikan semikonduktor dibanding bahan lainnya ialah semikonduktor bisa diubah konduktivitasnya (konduktivitas adalah kemampuan bahan untuk membawa arus listrik) dengan cara sengaja memasukkan elemen lain ke dalam kristal semikonduktor. Teknik ini disebut doping. Kristal silikon yang 100% murni mempunyai muatan yang netral karena semua elektron valensi dari silikon (keseluruhannya ada 4 buah) berpasangan dengan elektron valensi atom silikon lainnya. Oleh karena kristal silikon murni mempunyai muatan netral, maka supaya dapat memiliki muatan atau menghantarkan arus listrik, kristal silikon harus dibuat tidak murni dengan cara memasukkan atom-atom dari elemen lainnya. Bila di-doping dengan atom golongan III seperti boron, kristal silikon mempunyai total muatan yang positif dan jika di-doping oleh atom golongan V seperti fosfor, maka total muatannya negatif. Kristal silikon yang total muatannya positif disebut tipe p, dan yang negatif disebut tipe n.
![]()  | 
| Orbital valensi kristal silikon tipe n | 
![]()  | 
| Bagian dalam chip Pentium III (28 juta transistor) | 
 Selain silikon, senyawa semikonduktor seperti GaAs juga digunakan dalam pembuatan LED atau dioda laser. Terobosan di bidang material engineering akhir-akhir ini telah menghasilkan LED warna biru menggunakan senyawa GaN, setelah dimungkinkannya untuk men-dope
 GaN tipe p. Dengan penemuan ini, sekarang LED telah tersedia dalam 
berbagai warna, dari biru (senyawa GaN) sampai merah (senyawa InGaAlP). 
 Di Jepang, dalam sepuluh tahun ke depan rambu-rambu lalu lintas 
direncanakan akan diganti dari lampu biasa menjadi LED. Dibanding lampu 
biasa, LED mempunyai daya tahan lebih, konsumsi daya yang lebih rendah, 
dan intensitas cahaya yang lebih terang sehingga cocok untuk aplikasi 
seperti rambu lalu lintas. Disamping LED, laser dioda digunakan dalam 
sistem transmisi serat optik. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan
 bandwidth internet, sistem serat optik diperkirakan akan menjadi infrastruktur tulang punggung dalam teknologi IT masa depan.Dari contoh-contoh di atas, kita bisa melihat bagaimana piranti solid-state dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas hidup kita sehari-hari.
 Kemajuan di bidang nanoteknologi belakangan ini telah memungkinkan para
 ilmuwan untuk mengontrol bahan secara super akurat dalam skala 
nanometer. Tahun lalu, ilmuwan dari Universitas Cornell di AS berhasil 
membuat single-atom transistor (transistor atom tunggal), yang 
dibuat oleh ahli kimia bersama dengan insinyur material setempat. 
Apabila tegangan listrik dikenakan ke transistor tersebut, elektron 
mengalir di antara elektroda melalui atom kobalt (pada gambar berwarna 
biru tua, tengah) yang disanggah oleh molekul pyridine (biru muda). Di 
masa depan terobosan-terobosan di bidang nanoteknologi seperti ini akan 
dapat menghasilkan aplikasi-aplikasi baru.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar